Berbentuk bulat setengah telur dan pada bagian atas berbentuk kubah, memiliki ukuran panjang 10,2 mm. lebar 10 mm dan tinggi 5 mm. tidak tembus cahaya. Memiliki kadar kekerasan sekitar 6 Skala mohs, dan mengandung unsur kimia alumunium, phosphorzuur, air, tembaga dan besi. Berwarna butek tidak bening, dengan retak-retak seperti pecah padahal tidak, karena itulah yang merupakan urat-uratnya. pada permukaannya nampak seperti lilin agak ringan tetapi mengandung unsur logam, sehingga menempel pada besi magnet. Warna hitam yang terdapat pada batu ini di sebabkan terdapatnya kadar tembaga dan karena ada besinya.
Batu permata bila ditelaah secara ilmiah, tidak berbeda dengan barang tambang lainnya, yang memiliki aneka warna dan ini sangat mempersona manusia, sehingga manusia menyebutnya dengan sebutan “ Batu Mulia “ Dan bagaimana kekuatan batu mulia dan mekanisme kerjanya dalam mempengaruhi bagi pemakaianya, kerjanya identik dengan gunung, batu mulia berasal dari mineral bebatuan utamanya gunung sebagai kulit bumi dan manusia berasal dari tanah.
Kekuatan energi batu permata dapat berensonansi, menyerap terhadap getaran kekuatan energi chi yang berada dialam raya, dan Kekuatan batu ini memiliki energi aura yang yang tidak terlihat dan manusia juga memiliki aura jadi aura energi dari batu akan mudah masuk ke dalam aura bagi sipemakainya dan akan memberikan nilai lebih, atau tambahan energi untuk mencapai kestabilan mental sehingga menjadi lebih mudah akan tercapainya dalam kondisi apapun.
Batu pirus atau turquoise telah dikenal oleh bangsa, mesir 6000 tahun silam dan banyak ditemukan dalam makam-makam kuno yang berusia lebih dari 4000 tahun sebelum masehi. Di indonesia di kenal dengan nama Batu Pirus Suci Batu yang memiliki urat-urat merah mirip dengan sisik Kulit Naga yang di anggap benda suci konon batu ini berasal dari negeri Thibet. Orang Indian percaya bahwa jika batu ini direkatkan dibusur anak panah yang di tembakkan pasti akan mengenai sasarannya.
Batu pirus ini sering disebut batu turki karena asal mula dibawa oleh pegadang turki, dimesir dan negara-negara arab batu pirus sudah banyak dipakai sejak jaman firaun, dan di indonesia mulai dikenal dan disukai sejak kedatangan para saudagar Arab. Sebutan Turqoise berasal dari perkataan turki negeri yang pada zaman itu sering kali mengekspor batu ini kenegara-negara lain, bangsa barat mengenal batu ini akibat prajurit-prajurit Macedonia yang merampas batu-batu dari persia ini di bawa dan di jual di yunani ( Griekenland ) Di abad ke 13.
Sebagai Sarana :
Membawa kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup, membantu dalam memulai usaha baru, untuk relaksasi tubuh, mengatasi rasa was-was atau bingung, menjernihkan fikiran dan perasaan, kekacauan mental, menenangkan emosi, Menolak black magis, bencana dan segala racun, batu ini memberi tanda akan berubah basah dan berubah warna, menjernihkan fikiran dan perasaan, menjauhkan dari prilaku yang buru, mencitrakan ketulusan, melancarkan rezeki, membawa keberuntungan dan kekayaan, dll. ( Di Maharkan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar