Batu ini sering di sebut batu white turquoise Berbentuk opal setengah telur, pada bagian atasanya berbentuk kubah, berukuran 20,1 mm, lebar 10,4 mm dan tinggi 10 mm, tidak tembus cahaya, berwarna putih butek tidak benin gpada bagian depan batu terlihat retak-retak dan bermotif urat berwarna hitam, Memiliki kadar kekerasan sekitar 5-6 Skala mohs, dan mengandung unsur kimia alumunium, phosphorzuur, air, tembaga dan besi.Berwarna butek tidak bening, dapat di gores dengan pisau, terdapat retak-retak seperti pecah padahal tidak yang merupakan urat-uratnya.
Dengan adanya urat hitam pada batu ini menjadi lebih kuat dan tidak mudah pecah. pada permukaannya nampak seperti lilin agak ringan tetapi mengandung unsur logam, Warna putih yang terdapat pada batu ini di sebabkan terdapatnya kadar tembaga dan karena ada unsur besinya,
Dengan adanya urat hitam pada batu ini menjadi lebih kuat dan tidak mudah pecah. pada permukaannya nampak seperti lilin agak ringan tetapi mengandung unsur logam, Warna putih yang terdapat pada batu ini di sebabkan terdapatnya kadar tembaga dan karena ada unsur besinya,
Batu permata bila ditelaah secara ilmiah, tidak berbeda dengan barang tambang lainnya, yang memiliki aneka warna dan ini sangat mempersona manusia, sehingga manusia menyebutnya dengan sebutan “ Batu Mulia “ Dan bagaimana kekuatan batu mulia dan mekanisme kerjanya dalam mempengaruhi bagi pemakaianya, kerjanya identik dengan gunung, batu mulia berasal dari mineral bebatuan utamanya gunung sebagai kulit bumi dan manusia berasal dari tanah.
Kekuatan energi batu permata dapat berensonansi, menyerap terhadap getaran kekuatan energi chi yang berada dialam raya, dan Kekuatan batu ini memiliki energi aura yang yang tidak terlihat dan manusia juga memiliki aura jadi aura energi dari batu akan mudah masuk ke dalam aura bagi sipemakainya dan akan memberikan nilai lebih, atau tambahan energi untuk mencapai kestabilan mental sehingga menjadi lebih mudah akan tercapainya dalam kondisi apapun.
Kitab-kitab suci dari zaman dahulu telah memuji batu pirus, batu pirus adalah batunya orang hindu dan brahmana, dan batunya orang islam dan umumnya di pandang batu timur, nama “ pirus “ diambil dari kata bahasa arab “piruzek “ untuk menunjukkan batu itu berasal dari Persia dan lama- kelamaan batu ini berbunyi pirus.Batu pirus ini sering di sebut batu turki karena asal mula di bawa oleh pegadang turki di mesir dan negara-negara arab batu pirus sudah banyak di pakai,
Sejak jaman firaun, dan di indonesia mulai dikenal dan disukai sejak kedatangan para saudagar Arab. Sebutan Turqoise berasal dari perkataan turki negeri yang pada zaman itu sering kali mengekspor batu ini kenegara-negara lain, bangsa barat mengenal batu ini akibat prajurit-prajurit Macedonia yang merampas batu-batu dari persia ini di bawa dan di jual di yunani ( Griekenland ) Di abad ke 13.
Sebagai Sarana :
Menyeimbangkan fluktuasi mood dan memberikan ketenangan diri, menyegarkan dan memberi energi pada saat lelah, mengurangi gejala rematik, bengkak dan sakit pada sendi, gangguan lambung, infeksi akibat virus dan menetralkan keasaman dalam tubuh, meningkatkan kekuatan otot, regenerasidan aktifitas otak, menghilangkan rasa sakit dan kram, merupakan anti radang dan racun. Menarik rasa simpatik bagi kaum laki-laki maupun perempuan, mampu mendamaikan pihak-pihak yang berselisih, mendamaikan persengketaan pengikat kontrak dagang, memberikan perlindungan dalam perjalanan, memperpanjang umur, mendatangkan rezeki, menyembuhkan penyakit anak-anak, memudahkan proses melahirkan, dll. ( Di Maharkan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar