Berbentuk seperti peluru dan Berukuran panjang 9 cm , lebar tengah 1, 4 cm, terbuat dari kayu gaharu berwarna coklat muda dan pada bagian ujung atas bawahnya terbuat dari timah. Pada bagian dalamnya cemeti dan luarnya bertuliskan huruf Arab. Dibuat dan diisi serta dirajah secara khusus berdasarkan disiplin ilmu hkmah dan transfer energi metafisika.
Rajah sering di sebut dengan sebutan Haekal, Wafaq, atau azimat adalah berupa tulisan yang di buat dalam bentuk bisa berupa angka atau huruf bahasa Mesir, Suryani, Ibroni atau Arab, yang sebenarnya terkandung di dalamnya adalah merupakan sebuah doa dalam permohonan yang khusus yang di wujudkan di dalam suatu bentuk tulisan dengan aturan tata cara secara khususiyah.
Didalam pemahaman ilmu Hikmah setiap abjad dan huruf memiliki kekuatan daya magis, memiliki rahasia, dan kekuatannya mengandung kekuatan khodam dari bangsa Malaikat yang di sebut kekuatan ghoib, khodam angka atau huruf baik yang di ambil dari huruf bahasa Mesir, Suryani, Ibroni maupun Arabic, dan hampir sebagian besar huruf-huruf yang di tulis dalam lembaran Rajah merupakan kalimah doa yang bersumber dari saripati Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil, Kitab Al-Quran, dan kalimah-kalimah hikmah lainnya.
Menurut pengertiannya, Cemeti adalah sebuah cambuk atau sebuah benda, senjata yang di cambukan kepada suatu sasaran. Cemeti atau cambuk merupakan senjata yang sudah lama di kenal manusia dari berbagai bangsa. Bahkan penggunaanya masih sering di manfaatkan hingga saat ini. Menurut riwayat Cemeti Ali ini sangat di kenal oleh suku masyarakat di Kalimantan dahulunya banyak di pakai sebagai pegangan oleh para wali dan para raja-raja di kerajaan Kalimantan Selatan pada Tahun 1710 sampai 1812 Masehi.
Sebagai Sarana :
Piranti keselamatan lahir batin baik di darat, laut, udara, mahkluk halus dan golongan jin tidak berani menganggu, sebagai perlindungan diri dan sebagai pertahanan tubuh dari segala senjata tajam, membuat pukulan menjadi berbahaya musuh yang terkena pukulan Cemeti Ali ini bisa mati bila di pukulkan ke pohon dalam jangka waktu 3 hari pohon tersebut akan layu ( mati), dll.( Di Maharkan )
Didalam pemahaman ilmu Hikmah setiap abjad dan huruf memiliki kekuatan daya magis, memiliki rahasia, dan kekuatannya mengandung kekuatan khodam dari bangsa Malaikat yang di sebut kekuatan ghoib, khodam angka atau huruf baik yang di ambil dari huruf bahasa Mesir, Suryani, Ibroni maupun Arabic, dan hampir sebagian besar huruf-huruf yang di tulis dalam lembaran Rajah merupakan kalimah doa yang bersumber dari saripati Kitab Taurat, Kitab Zabur, Kitab Injil, Kitab Al-Quran, dan kalimah-kalimah hikmah lainnya.
Menurut pengertiannya, Cemeti adalah sebuah cambuk atau sebuah benda, senjata yang di cambukan kepada suatu sasaran. Cemeti atau cambuk merupakan senjata yang sudah lama di kenal manusia dari berbagai bangsa. Bahkan penggunaanya masih sering di manfaatkan hingga saat ini. Menurut riwayat Cemeti Ali ini sangat di kenal oleh suku masyarakat di Kalimantan dahulunya banyak di pakai sebagai pegangan oleh para wali dan para raja-raja di kerajaan Kalimantan Selatan pada Tahun 1710 sampai 1812 Masehi.
Sebagai Sarana :
Piranti keselamatan lahir batin baik di darat, laut, udara, mahkluk halus dan golongan jin tidak berani menganggu, sebagai perlindungan diri dan sebagai pertahanan tubuh dari segala senjata tajam, membuat pukulan menjadi berbahaya musuh yang terkena pukulan Cemeti Ali ini bisa mati bila di pukulkan ke pohon dalam jangka waktu 3 hari pohon tersebut akan layu ( mati), dll.( Di Maharkan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar